Produk properti selama ini terbagi atas dua kategori besar, dimana hasilnya menyeret para pelakunya ke dalam dua blok yang sedikit banyak tidak terkoneksi satu sama lainnya. Kedua blok utama itu adalah blok properti primer atau properti baru yang diusung oleh para developer properti dan blok properti sekunder atau properti seken yang diusung oleh para agen properti yang menawarkan unit-unit properti non developer. Dikarena menyasar konsumen yang sama, maka kedua blok ini pun terlibat kompetisi terselubung di pasar.
Menurut pakar properti Panangian Simanungkalit seperti dilansir Rumah123, dilema ini sesungguhnya tidak baik bagi perkembangan industri properti nasional, apalagi jika hendak mengharapkan profesionalisme para pelaku industri properti.
Sementara itu ada fenomena menarik, dalam kurun waktu dua tahun belakangan, jasa properti agen mulai dilirik oleh pengembang properti. Ini ditandai dengan mulainya sejumlah pengembang menggandeng agen properti untuk membantu memasarkan proyek mereka. Fenomena ini menjadi hal yang sangat positif bagi perkembangan industri properti di Indonesia karena baik developer maupun agen mulai menjadi lebih profesional untuk melayani konsumen atau investor properti.
"Oh ya, ini fenomena yang menarik dan sangat positif meskipun kita tahu bahwa pergerakan developer menggandeng agen properti ini lebih disebabkan oleh sejumlah regulasi yang diterapkan oleh pemerintah seperti LTV dan lain-lainnya, tetapi maksud saya ini positif karena akan membuat profesi broker maupun developer menjadi lebih profesional," ujar Panangian beberapa waktu lalu.
ConversionConversion EmoticonEmoticon