Dalam survei Emerging Trends in Real Estate Asia Pacific
2015, hasil kerjasama Urban Land Institute (ULI) dan PricewaterhouseCoopers
(PwC), untuk kategori Investor Prospect Ranking, Jakarta berada pada peringkat
2 di atas Osaka, Sydney, Shanghai, dan Melbourne.
Pada tahun 2014 lalu, Jakarta berada di tempat ketiga
setelah Tokyo, dan Shanghai. Sementara pada tahun 2013, Jakarta berada dipuncak
mengungguli Shanghai, Singapura, dan Sydney.
Menurut salah seorang investor yang disurvei ULI dan PwC,
Indonesia merupakan pasar yang terus berkembang. Pemerintahan baru yang
dipimpin Joko Widodo, memberikan harapan untuk menarik lebih banyak lagi
investasi asing di sektor properti.
Meski demikian Indonesia masih punya masalah mendasar
seperti halnya negara berkembang lainnya, di satu sisi pertumbuhan ekonominya
terbilang kuat namun di sisi lain resiko bisnis masih tetap tinggi, serta
kurangnya transparansi.
Pengembang dan pengelola keuangan yang berbasis di
Singapura, berani menyatakan bahwa sangat sulit mendapatkan kepastian untuk
berbisnis seperti pengurusan perizinan, dll.
Dibanding kota lain, Jakarta mengalami pertumbuhan luar
biasa. Harga tanah untuk perumahan dan kantor melonjak 11,6 persen dan 8,3
persen secara tahunan pada semester pertama 2014. Sementara untuk harga hunian
mewah mulai melambat sejak awal tahun ini.
Seluruh sub sektor properti mengalami pertumbuhan
permintaan. Hal ini ditandai dengan tingginya tingkat serapan dan performa
penjualan. Sehingga menyisakan rendahnya tingkat kekosongan pada perkantoran,
pusat belanja, dan juga kawasan industri.
Apa itu Emerging Trends in Real Estate Asia Pacific 2015 ? BACA DISINI
ConversionConversion EmoticonEmoticon