Risha, Solusi Jangka Panjang Penanganan Bencana ?



Indonesia adalah negara dengan tingkat ancaman bencana yang sangat tinggi, karena terletak pada pertemuan beberapa lempeng besar seperti Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Selain terletak dipertemuan beberapa lempeng besar, Indonesia juga terletak pada Ring of Fire yang merupakan sebutan karena memiliki banyak gunung api aktif. Dimana aktivitas vulkanis gunung api   juga sering menyebabkan gempa.

Salah satu musibah gempa tersebut adalah musibah gempa Lombok yang merusak banyak rumah penduduk baik rusak berat maupun rusak ringan serta fasilitas umum lainnya. Dan yang teranyar adalah musibah gempa Palu yang disertai dengan likuifaksi tanah. Likuifaksi tanah adalah fenomena yang terjadi ketika tanah yang jenuh atau agak jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, misalnya getaran gempa bumi atau perubahan ketegangan lain secara mendadak, sehingga tanah yang padat berubah wujud menjadi cairan atau air berat.

Lantas apakah yang menjadi solusi untuk menangangi kerusakan rumah pasca bencana tersebut ?

Untuk saat ini, RISHA lah solusinya. Rumah Instan Sehat Sederhana (RISHA) adalah rumah hasil pengembangan dari Puslitbang Perkim yang menjadi solusi untuk pembangunan rumah secara efektif dan efisien baik dari segi waktu, biaya dan tenaga, selain itu karena teknologi knock down-nya menyebabkan bangunan ini dapat dibongkar pasang dengan mudah. RISHA sudah dilaksanakan diberbagai daerah seperti pasca bencana Tsunami Aceh 2014 ataupun penanganan lingkungan kumuh diberbagai kota besar di Indonesia. Risha sendiri katanya sanggup menghadapi getaran gempa hingga 8 skala richter.

Namun dibalik kesuksesan RISHA tersebut, banyak hal yang harus ditambahkan sehingga produk tersebut dapat menjadi produk yang baik dari segi struktural maupun dari segi arsitektural serta dapat tahan terhadap api. Dari segi tampilannya sendiri, RISHA ini terlihat sangat kaku sehingga perlu adanya kajian terkait aspek arsitektural. Sambungan antar panel dan baut-baut penyambung antar panel masih terekspos secara gamblang sehingga hal tersebut mengganggu dari aspek visual.

Lantas apa yang harus dilakukan pada RISHA ?

Untuk membuat RISHA ini menjadi semakin baik, maka perlu adanya penelitian dan pengembangan lebih lanjut dari teknologi tersebut sehingga dapat memenuhi aspek struktural dan arsitekturalnya.

Previous
Next Post »