Batu Sebagai Pemanis pada Interior dan Eksterior Bangunan

Akhir-akhir ini fenomena batu akik menjadi hal yang sangat terkenal. Batu ini seolah-olah menjadi perhiasan wajib bagi sebagian pria, dari yang muda hingga yang tua. Hal tersebut juga saya jumpai disekitar saya, teman saya bahkan paman saya juga menggandrungi batu akik tersebut.

Batu akik sendiri merupakan salah satu jenis batu permata. Sebagai mana dikutip dari Wikipedia, Batu permata adalah sebuah mineral, batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Batu permata harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan.


Berikut beberapa macam batu permata yaitu Akik, Akuamarin, Ametis, Biduri laut, Batu biduri Bulan, Batu Cempaka, Berlian, Batu delima, Chalcedony, Giok, Intan, Kuarsa, Mutiara, Mata kucing, Pirus, Safir, Zamrud, Ruby, Opal, Spinel, Bloodstone, Tashmarine, Quattro.

Untuk kita mari membahas sedikit mengenai fenomena ini, namun dari segi arsitekturalnya. Lebih tepatnya dari segi bagaimana batu dapat menjadi aksen pada interior dan eksterior pada bangunan anda.

Batu yang masih berbentuk bongkahan dibuat menjadi pajangan

Batu yang masih berbentuk bongkahan ini dapat anda gunakan sebagai pajangan. Saya pernah melihat banyak batu jenis akik yang dijadikan aksen pajangan. Pajangan tersebut dapat anda letakkan diatas meja tamu, atau bahkan didalah lemari.



Batu alam digunakan untuk memperindah eksterior bangunan

Umumnya untuk eksterior bangunan pada arsitek menggunakan batu alam yang memang mudah didapatkan dan memiliki banyak warna. Memang bukan hal yang mustahil untuk menggunakan batu permata sebagai aksen eksterior namun pilihlah batu permata yang masih berbentuk bongkahan, konsekuensinya ya harganya yang sangat mahal.





Previous
Next Post »